Hari ini, entah bagaimana aku mendengar berita buruk tentang kamu. Tentang
kebiasaanmu yang buruk, tentang gaya hidupmu yang mengerikan dan 'jauh' sekali.
aku tidak tahu itu betul atau tidak, aku juga tidak menyangka dan tak pernah
berpikir kau bisa melakukan hal-hal seperti itu. Tapi, aku memang tak tahu
banyak tentangmu, dan ketika aku tahu, ternyata kau melakukan banyak hal-hal
yang kupikir tak mungkin kau lakukan.
Aku tidak mengerti bagaimana perasaanku sekarang padamu. Aku tidak tahu
apakah aku masih mencintaimu atau tidak. Tapi jujur saja, aku mengharapkan
laki-laki yang lebih baik dari kamu. Dan kalaupun kau datang kembali padaku,
aku yakin sekali tak akan bisa menerimamu lagi. Jujur, aku bahagia dengan
hidupku yang sekarang. Aku damai dengan cara hidup yang kulalui sekarang. Aku
juga tak peduli sekalipun aku tak bisa memilikimu. Aku tak peduli kau tampan,
juga tak peduli kau kaya dan punya masa depan cerah.
kau tahu, aku sudah tidak mengharapkanmu lagi untuk hidupku. Tapi aku
hanya cemas mendengar berita itu. Aku hanya ingin kau juga hidup dengan baik,
aku hanya ingin kau juga menemukan cara terbaik untuk hidupmu. Aku tak ingin
kau merusak hidupmu dengan hal-hal buruk, aku tak ingin kau menyesal nanti.
seperti yang selalu kubilang, 'yang salahlah, yang akan menyesal'.
Lagipula kau tahu kan, manusia tidak hidup selamanya, dan pada akhirnya nanti,
setiap orang harus mempertanggung jawabkan apa yang pernah dilakukannya di
dunia ini. Aku tahu, kau akan bertanggung jawab sendiri dengan apa yang pernah
kau lakukan, tapi jika tetap hidup dengan cara seperti ini, aku yakin kau akan
menyesalinya nanti.
Aku berharap kau tidaklah seperti yang kudengar, aku berharap itulah
hanyalah selentingan kabar burung dari orang-orang yang bercanda. Tapi kalau
pun itu benar, aku hanya berdoa agar Allah mau merengkuhmu kembali di
jalan-Nya. Aku mengerti, semua kesuksesan dan kemudahan yang kau dapatkan di
usia semuda itu mungkin membuatmu lupa daratan. Aku juga tidak bisa apa-apa
untuk mencegahnya atau melindungimu. Aku bertahan empat tahun di sampingmu, dan
aku tahu aku tak bisa melakukan apa-apa. Tapi aku akan selalu berdoa agar Allah
mau memberimu kesempatan lagi, agar Allah menunjukkan jalan yang terbaik
untukmu, dan agar Allah kembali membawa hatimu pada agama ini.
Aku juga tak tahu sampai kapan aku akan ingat untuk mendoakanmu. Mungkin
saja, suatu saat nanti waktu akan menghapusmu bahkan dari doaku. Aku hanya
berharap Allah mengabulkan doaku untukmu sebelum aku berhenti mendoakanmu. Aku
hanya berharap kau kembali ke jalan-Nya secepat yang mampu kau lakukan.
Kau tahu, tak ada manusia yang tak pernah salah. Tapi, selagi kita masih
hidup kita selalu punya kesempatan untuk kembali dan bertaubat.
Selamat tahun baru, Bay :)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar