Jujur saja, saat ini saya memang takut
pulang. Saya takut pulang ke rumah dan mendapati pertanyaan-pertanyaan standar
dari sana. Saya takut pertanyaan orang-orang yang selalu bernada sama :kapan wisuda, Yu? Atau ... kenapa kuliahmu lama sekali, teman-temanmu
sudah selesai bukan?
Ah, sekalipun tak pernah saya katakan pada
orang-orang tapi sejujurnya saya tertekan sekali dengan semua pertanyaan itu.
apalagi, sekarang di rumah, ada Kakak saya yang selama ini menjadi penyandang dana untuk saya dengan merantau ke kota lain. Biasanya,
kalau ada dia, saya pasti segera membereskan barang-barang saya dan pulang ke
rumah. menikmati moment kumpul dengan semua keluarga yang jarang sekali terjadi
(lebih seirng minus dia). Tapi kali ini saya takut, sejujurnya saya malah
mengulur waktu untuk tidak pulang. Saya takut dia bertanya tentang kuliah saya
yang masih saja tertunda, saya takut dia kecewa dan merasa saya menyia-nyiakan
semua pengorbanannya.
Dan di atas semua itu, saya takut dia
kecewa, mungkin saja kepulangannya kali
ini khusus untuk menghadiri wisuda saya yang dipikirnya akan dilangsungkan
bukan sepuluh. Sungguh, maafkan saya. Saya baru bisa bulan satu nanti.
Sejujurnya saya galau sekali dengan masalah
ini. semua perjuangan saya sudah sampai pada tahap perampungan proposal, tapi
saya belum melakukan apapun untuk itu. sesuatu membuat semangat saya kembali
kendur dan kembali menunda-nunda..
Kemarin, Mama saya juga menelpon dan
menanyakan kapan saya pulang. Mama bilang seorang kontraktor menunggu
kepulangan saya untuk membantu proyeknya. Sebenarnya saya tidak tertarik, dan
saya juga tidak tahu apa yang harus saya lakukan dengan proyek itu. saya galau,
dan saya tahu mama saya sangat berharap saya bisa menjalani profesi yang
ditawarkannya itu.
Satu lagi, sebanarnya saya sangat tertekan di
sini beberapa hari ini. sangat, sangat, dan sangat tertekan. Saya merasa seakan
saya tidak memiliki kehidupan saya sendiri.
Saya adalah seseorang yang melakukan
segalanay sesuai urutan waktu yang sudah saya rencanakan, makan, mengetik,
menyusun proposal, dan bahkan bangun pagi. Tapi sesuatu datang dan membuat saya
tidak nyaman. Saya tidak bisa lagi melakukan segalanya sesuai planning. Saya tidak
bisa tidur ssekalipun saya sangat mengantuk, saya tidak bisa mengetik, dan
hanya merasa tertekan di dalam hati saya.
Dan satu hal yang saya tahu, sesuatu itu
selalu membuat saya mendapati diri, hati, dan hidup saya kacau balau tiap kali
dia datang.
Saya sangat tertekan, dan saya sangat tidak
nyaman..

Tidak ada komentar:
Posting Komentar