Kamis, 12 Juli 2012

KAU TAHU AKU MENCINTAIMU



            Kau memang tahu aku mencintaimu, sangat mencintaimu. Kau tahu betul bagaimana hatiku begitu memujamu, atau bagaimana tubuhku begitu mendamba pelukmu. Kau pun paham betul bagaimana rasa hatiku. Kau tahu aku gemar sekali merindumu, kau bahkan tahu aku meneteskan tiap tetes air mata hanya untukmu. Pun meneteskan tiap bulir keringatku untuk bersusah payah mempertahankan hubungan kita. Kau tahu itu, kau tahu sekali.
            Itulah mengapat kau enteng sekali bermain dengan hatiku, itulah mengapa kau ringan saja menggores banyak kecewa di sana. Atau bahkan sekali-dua membuatnya berdarah. Kau tahu kan, bagaimana pun sakitnya semua yang kau beri, toh lagi-lagi hanya kau yang bisa mengobati semua rasa itu. Kau sakit sekaligus obat untukku, racun sekaligus penawar. Kau tahu aku membutuhkanmu, sama butuhnya seperti si pesakitan yang lumpuh tanpa obatnya.
            Tapi kau lupa satu hal, tanpa sakit si penyakitan tidak memerlukan obat. Tanpa racun, kita tak pernah memerlukan penawar. Begitupun kau untukku sekarang. Tanpa sakit yang kau toreh, aku tak butuh obat yang kau bawa. Tanpa racun yang kau suntikkan, aku tak butuh penawar yang kau berikan. Tanpamu, aku juga tak butuh kamu.
            Sekarang, biarlah aku sendiri dulu, menguatkan diriku agar lebih baik dari dulu. Biarlah sejenak di sini, membersihkan banyak sakit dan perih. Membasuh banyak dosa. Biarlah saja seperti ini. jika berjodoh, kita pasti bersama lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar