Terkadang orang yang paling kau inginkan, adalah dia yang tanpanya
hidupmu akan lebih baik.
(pernah baca, lupa di mana)
Hari ini, saya
belajar sesuatu tentang frase itu. Benar, terkadang kita begitu menginginkan
seseorang, tak berani pergi darinya, dan tidak cukup kuat untuk berjalan
sendiri tanpanya. Tapi ternyata, hidup justru akan lebih baik tanpa dia. Lebih
nyaman, atau mungkin lebih damai.
Hari ini,
frase itu terjadi dalam hidup saya. Seseorang yang begitu saya inginkan, adalah
orang yang selalu menggores luka di hati. Seseorang yang begitu saya rindukan,
adalah dia yang selalu membuat dada saya sesak dengan semua perlakuannya. Dan
dia, meninggalkan saya hari ini. bukan meninggalkan, dia hanya sadar dia tidak
bisa menjadi baik dan yang terbaik untuk saya. Lantas, entah karena rasa
bersalahnya, atau karena hal lain, dia mengambil langkah untuk meninggalkan
saya. Bilang itulah yang terbaik untuk kami. Dan saya, di ambang semua rasa
lelah ini, saya mengangguk. Berusaha tegar dengan membiarkannya pergi. Untuk
hidupnya, dan juga untuk hidup saya.
Memang, bukan
sesuatu yang mudah bagi saya untuk menerima bahwa dia bukan lagi milik saya.
Sulit, sama sulitnya dengan berjalan sendiri tanpa dia. Sama sulitnya dengan
melupakannya. Dan bodohnya, saya lupa pada semua rasa sakit yang pernah dia
berikan. Saya lupa pada malam-malam panjang, di mana dia lagi-lagi membuat dada
saya sesak. Membuat saya menangis dalam diam. saya lupa, justru semua kenangan
indahlah yang menari di depan mata saya.
Semua kenangan indah tentang kebersamaan kami, yang bahkan tidak 1/3 dari semua
sakit yang ada. Dan semua itu, membuat saya sulit dan semakin sulit untuk
melupakan dia.
Saya tergoda
untuk kembali menggedor pintu hatinya, untuk kembali memintanya menjadi milik
saya. Saya bahkan tergoda untuk menggadaikan semua kebahagiaan saya hanya agar
saya bisa bersamanya lagi. Saya tergoda, dan menulis semua ini adalah salah
satu langkah yang saya pilih untuk mencegah semua tindakan bodoh itu.
Sulit, dan
saat ini saya bahkan bisa merasakan hati saya yang masih saja meneteskan
darahnya. Kental, dan merah. Anehnya, saya justru tidak bisa lagi menangis dan
mengeluarkan semuanya lewat air mata. Entahlah, kemana semua airmata saya.
Mungkin menguap atau hilang bersama semua rasa yang ada selama ini. saya
kesakitan sekarang, tapi saya akan tetap berusaha untuk tegar. Saya tidak akan
lagi menggadaikan kebahagiaan saya hanya untuk dia yang tidak pernah menghargai
saya. Jika dia juga mencintai saya, dia pasti akan berusaha menjadi lebih baik.
Bukan meninggalkan saya begitu saja. _ah, ternyata berbicara seperti itu jauh
lebih mudah dari meyakinkan hati saya_
“Terima kasih kau sudah jujur nah. Saya akan
kuat jalani semua ini karena saya tahu ini untuk kebaikan kita. untuk kamu,
supaya kau bisa serius dengan kerjaanmu, dengan kariermu. Supaya kau tidak
perlu lagi sakit hati pikirkan saya. Untuk saya, biar saya punya waktu sendiri
untuk belajar menghargai diriku dan menggapai mimpiku. Nanti, saya akan buat
cerita tentang kita. dan itu akan jadi tulisanku yang paling terkenal.”
Begitulah
bunyi SMS yang terakhir saya kirimkan untuk dia. Semua pesan singkat yang bukan
saja menandakan bahwa saya sudah menerima semua kenyataan ini, tapi juga
menjadi penyemangat sendiri untuk saya. Menjadi multivitamin ketika saya lemah
dalam menjalani semua kehidupan tanpa dia.
Jujur, bahkan
hingga detik ini saya lemah sekali, dan bingung. Separuh dari hati saya bilang,
saya masih sangat membutuhkan dia. Sedangkan separuh lainnya tahu, inilah yang
terbaik untuk saya. Saya tak tahu harus bagaimana, tapi dia sudah mengambil
jalannya sendiri. Dan saya, harus juga mengambil jalan saya sendiri.
Sekarang, saya
akan memberi sedikit waktu untuk hati dan diri saya sendiri. Sedikit waktu
untuk berpikir. Sedikit waktu untuk memperbaiki diri. Dan sedikit waktu untuk
membahagiakan diri saya sendiri. Sedikit waktu yang mungkin akan menjadi waktu
yang terbaik dalam hidup saya.
_pergilah kasih, kejarlah keinginanmu. Selagi
masih ada waktu. Jangan hiraukan diriku, aku rela berpisah demi untuk dirimu.
Semoga tercapai segala keinginanmu.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar